3.11 MEMAHAMI PUBLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF

 Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari tahun ke tahun berkembang Iuar biasa pesat sekali. Fenomena tersebut mendorong timbulnya berbagai persaingan di berbagai bidang kehidupan, salah satu di antaranya di bidang multimedia interaktif. Sebagai software publikasi, multimedia interaktif dapat didistribusikan secara fleksibel menggunakan berbagai media simpan seperti flashdisk, SDcard, MMC Card, Bluetooth smartphone, email maupun websharing. Dalam hal pemilihan media distribusi, sebaiknya disesuaikan dengan ukuran file aplikasi, dan sebelum memutuskan untuk membuat sebuah aplikasi multimedia interaktif, terlebih dahulu menentukan cara distribusi dan kegunaannya. Jika ingin melakukan publikasi melalui email atau web share, tentu harus mempertimbangkan ukuran file aplikasi agar memudahkan pada saat mengunggah (upload) ke attachment dan tidak memberatkan klien saat akan mengunduh (download). Di samping itu, juga harus mempertimbangkan kecepatan internet rata-rata pengguna internet di Indonesia terutama bagi mereka yang akan dikirimi aplikasi multimedia tersebut. Jangan sampai aplikasi yang dikirim ternyata susah diunduh atau waktu unduh yang lama hanya karena ukuran file aplikasi terlalu besar.

1. Penerapan Multimedia Interaktif Sebagai Media Publikasi Digital

Publikasi media interaktif sebagai sebuah perantara yang dirancang secara khusus dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) yang mengacu pada produk dan layanan digital berbasis sistem komputer guna merespons tindakan end-user dengan menghadirkan konten animasi, teks, grafis, video, dan audio dalam satu kesatuan. Publikasi juga bisa dinyatakan sebagai aplikasi multimedia interaktif yang didistribusikan dan dijalankan perangkat tertentu, serta dijalankan dengan cara memasukkan media tersebut ke dalam CD/DVDROM yang secara otomatis berjalan setelah CD/DVD dimasukkan ke dalam tray Autorun/Autoplay CD/DVD ROM. Aplikasi multimedia interaktif termasuk jenis media publikasi digital yang relatif baru dibandingkan media publikasi cetak. Media tersebut mampu menggabungkan berbagai jenis data digital sehingga sebuah informasi dap secara efektif dengan konsep entertainment. Multimedia jenis ini memiliki berbagai kelebihan dibandingkan media cetak dalam hal efisiensi dan efektifitas penyampaian informasi.

2. jenis Output Publikasi

Adobe Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga banyak digunakan dalam membangun dan memberikan efek animasi pada CD Interaktif, website, dan lain-lain. Di samping itu, aplikasi jenis ini dapat digunakan pada pembuatan animasi logo, e-card, game, interaktif form isian, layar banner, menu interaktif, movie, pembuatan navigasi pada situs web, screen saver, tombol animasi tertentu, serta pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya. Di samping itu juga terdapat berbagai teknik dalam membuat animasi, fasilitas action script, filter, custom easing dan dapat memasukkan video lengkap dengan fasilitas playback FLV. Secara umum, Flash versi terbaru mendukung (support) terhadap beberapa output di antaranya sebagai berikut.
  • Windows Projector (.exe Desktop) akan menghasilkan file bertipe EXE yang dapat dijalankan secara langsung oleh PC Desktop, meskipun end- user komputer tidak memiliki aplikasi Flash player.
  • File SWF (Desktop dan Web Browser) dapat dijalankan langsung pada PC Desktop jika memiliki aplikasi Flash Player (yang dapat didownload di situs Adobe), atau dijalankan di browser yang telah terinstall plugin Flash player.
  • Standar baru HTML yaitu HTML 5 (Web Browser) memiliki fitur baru yaitu canvas. Mempublish Flash dengan output HTML 5 akan menghasilkan file HTML yang menghandle aplikasi Flash dalam format HTML canvas.
  • AIR for iOS (IPA) akan menghasilkan file berekstensi IPA dan ditujukan untuk pengguna mobile phone berbasis IOS.
  • AIR for Android (APK) hanya ditujukan bagi pengguna mobile phone berbasis android.
  •  Adobe AIR (Desktop installer) akan memiliki hasil akhir berekstensi .air dan dapat diinstall di desktop sebagaimana aplikasi berekstensi exe.

3. jenis-jenis Publikasi pada Multimedia Interaktif

Selain bertujuan mempermudah pekerjaan manusia, penemuan-penemuan di bidang teknologi informasi juga bertujuan membantu memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai inovasi di dunia teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terutama kebutuhan informasi dan hiburan (intertainment). Salah satu penemuan yang paling dikenal adalah munculnya istilah multimedia interaktif, sehingga banyak diciptakannya alat-alat yang mendukung konsep multimedia tersebut. Dalam hal ini, keberadaan publikasi menjadikan proyek media interaktif yang telah dibuat menjadi aplikasi yang dapat dijalankan di komputer. Beberapa hal yang harus ditambahkan dan diperhatikan pada saat proses publishing di antaranya setiap konten aplikasi dapat menampilkan objek 3D. Salah satu ciri khas dari tampilan media interaktif yang bagus adalah tampil secara fullscreen.

Pada dasarnya, terdapat dua proses pembuatan publikasi pada multimedia interaktif yaitu sebagai berikut.

a. Mempublikasi Aplikasi untuk Desktop

Salah satu kelebihan dari mempublikasi aplikasi untuk desktop adalah aplikasi multimedia tersebut bisa dipublikasi ulang menggunakan perangkat lunak MDM Zinc atau yang sejenisnya. MDM Zinc mirip dengan Adobe AIR tetapi tidak memerlukan runtime yang akan diinstal pada komputer user. Misalnya penambahan intro, tombol keluar, dan beberapa tampilan animasi, dan kustomisasi kursor sehingga dapat menambah daya tarik media. Termasuk di dalamnya jika ingin menambahkan fitur untuk mencegah penggunaan klik kanan (right click), mengganti icon, membuat installer, dan sebagainya. Langkah-langkah mempublikasi aplikasi untuk desktop diawali dengan membuka projek akan dipublish, selanjutnya klik pada menu File -> Publish Setting, yang sehingga tampil gambar sebagai berikut. Setelah itu, opsi Windows Projector (.exe) dicentang (check list). diikuti klik pada sub option Flash. Hal yang perlu diperhatikan adalah agar gambar tidak terdistorsi pada saat dijalankan, maka opsi JPEG quality harus dinaikkan menjadi 100. Setelah semua opsi setelah dikerjakan, maka langkah terakhir adalah klik tombol Publish. Setelah proses publishing selesai dikerjakan, maka pada folder tujuan akan terdapat tiga jenis file yaitu file dengan ekstensi EXE (Aplication), HTML, dan SWF yang dikategorikan sebagai Interactive Multi Media. Keberadaan 3 jenis file tersebut menjadi tanda file movie tersebut dapat dijalankan di sebagian besar komputer.

b. Mempublikasi Aplikasi Berbasis Android

Android OS adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc. dengan dukungan finansial dari Google yang kemudian membelinya pada tahun 2005 dan dirilis secara resmi pada tahun 2007. Pada dasarnya mempublish projek Flash menjadi aplikasi berplatform Android cukup mudah dilakukan, terutama dengan adanya fitur baru Adobe Animate CC yang dimiliki Adobe Flash CS6. Dengan menggunakan Adobe Flash CS 6, dapat mempublish fla menjadi apk atau aplikasi untuk handphone/tablet android.

Langkah-langkah melakukan publikasi projek menggunakan aplikasi Adobe Animate CC adalah sebagai berikut.
1) Mengaktifkan Adobe Flash CS 6 dan pada bagian Create New, pilih AIR for Android.
2) Langkah selanjutnya adalah mengubah ukuran stage sesuai dengan layar handphonc yang diinginkan, misalnya berukuran 480 x 800 sesuai dengan ukuran layar handphone pada umumnya.
3) Setelah itu, membuat sebuah object sederhana untuk ditampilkan di layar handphone. Kemudian simpan file data tersebut seperti biasanya. Untuk memudahkan pengaturan, buatlah direktori tersendiri pada setiap aplikasi yang dibuat.
4) Langkah selanjutnya adalah mengubah Android setting dengan mengklik icon kunci pas seperti gambar yang ditunjukkan anak panah.
5) Setelah muncul tampilan seperti beberapa kolom input penting yang ditunjukkan anak panah 1, 2 dan 3 sedang isian lainnya diabaikan saja. Pada bagian General Setting banyak berhubungan dengan pengaturan standar aplikasi multimedia, beberapa di antaranya sebagai berikut.
    • Mengetikkan nama pada kolom Outputfile.
    • Mengatur Aspect ratio untuk menentukan aplikasi berjalan secara landscape atau portrait.
    • Agar aplikasi tampil penuh, maka opsi Fullscreen dapat centang.
6)Ubah parameter selanjutnya dengan mengklik tab deployment.
7) Hal yang perlu dipahami dalam setiap pembuatan aplikasi berbasis Android adalah keberadaan file sertifikat (.p12). Semua kolom isian diisi dengan data-data yang dibutuhkan. Jika memiliki file sertifikat khusus android, misalnya naufalfadhil.p12 dapat dimasukkan pada kolom Certificate dan mengisi passwordnya. Jika tidak memilikinya, bisa diatasi dengan mengklik tombol Create dan mengisi data yang dibutuhkan seperti publisher name, organization units, organization name, country, password, dan lain-lain. Isilah kolom isian seperti yang ditunjukkan anak panah dengan isian yang diinginkan.
8) Setelah itu pada panel Deployment kolom certificate akan terisi oleh sertifikat yang baru saja dibuat. Pada opsi Android deployment type aktifkan opsi Device release. Pada opsi AIR runtime aktifkan opsi Embed AIR runtime, agar end-user dapat langsung menjalankan aplikasi tanpa menginstall Adobe AIR terlebih dahulu di mobile phonenya.
9) Sebelum dilanjutkan, pastikan komputer yang digunakan telah terkoneksi internet. Setelah mengklik tombol OK akan muncul file sesuai dengan nama yang tertera pada kolom Save As. Untuk melakukan proses publish sebaiknya file diletakkan ke dalam direktori yang sama dengan file fla yang telah dibuat sebelumnya.
10) Selanjutnya mengubah icon untuk aplikasi yang dibuat dengan mengklik tab/panel Icon.
11) Panel icon berhubungan dengan persiapan icon aplikasi dengan beberapa ukuran yang telah ditentukan, di antaranya 36 x 36 pixel, 48 x 48 pixel, 72 x 72 pixel dan 96 x 96 pixel. Sebaiknya membuat gambar dengan pengolah gambar dulu kemudian export ke png (icon mengenal background transparan), copykan ke direktori tempat membuat aplikasi. Pada panel Permission dan Languanges berhubungan dengan pengaturan ijin penggunaan perangkat dan bahasa instalasi. Pada saat ini belum ada fitur khusus yang membutuhkan ijin, sehingga 2 panel Permission dan Languanges dapat dilewati. Akhiri dengan klik pada tombol OK.
12) Klik pada tombol OK. Setelah itu, proses pembentukan file APK akan berlangsung. Dalam beberapa saat kemudian file APK akan tersedia di folder tempat bekerja dan muncul menu popup.
13) Dengan menggunakan Windows Explorer, pastikan akan muncul file apk di direktori tempat menyimpan file
14) Selanjutnya copykan file apk yang telah buat ke device handphone android.
15) Setelah itu, gandakan file APK tersebut ke perangkat mobile berbasis Android, lakukan instalasi. Jika berhasil maka akan muncul icon program seperti gambar di atas sebelah kanan. Pada umumnya aplikasi dapat bekerja dengan baik di berbagai perangkat dengan berbagai format ukuran layar. Jalankan aplikasi yang telah buat seperti menjalankan aplikasi-aplikasi pada perangkat tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.3 Menerapkan Prinsip-Prinsip Desain User Interface Pada Multimedia Interaktif Berbasis Halaman Web dan Media Interaktif

3.6 Memahami Style pada Multimedia Interaktif Berbasis Halaman Web dan Media Interaktif