3.7 Mengevaluasi Produk Web

A. Parameter Sebuah Web 

Pada dasamya, situs (website) bisa diartikan sebagai sebuah penerapan teknologi yang paling populer, meskipun banyak dijumpai situs web yang hadir tanpa disertai kualitas bagus schingga kurang mampu menyampaikan informasi yang dibawa.  Website yang memanfaatkan elemen-elemen desain yang menarik, lebih mendukung untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan, niat seseorang yang positif, loyalitas, dan sumber referensi (patronase berkelanjutan).  Oleh sebab, untuk mengembangkan sebuah situs web yang dapat menggunakan parameter tertentu sebagai keinginan dalam penilaian.  Namun demikian, hal mendasar yang harus dicapai adalah satu parameter yang dapat digunakan untuk beberapa situs web, tetapi secara umum terdapat beberapa parameter yang paling sering digunakan dalam sebuah situs web sebagai berikut.  

  1. Accesibility, Jika sebuah situs web bernama cde.com terbilang cukup cepat dan mudah dalam hal akses melalui ponsel.  Namun, akses tersebut bisa saja dilakukan jika jaringan yang digunakan pengakses sedang tidak dalam kondisi baik.  Hal berhubungan dengan parameter accesibility yang menjelaskan seberapa baik sebuah situs web jika dilihat dari aspek pengaksesan, misalnya situs web tersebut dapat diakses menggunakan teknologi terbaru seperti melalui ponsel, tablet PC, atau PDA.  
  2. Content, Dalam hal ini, konten sebagai parameter yang menjelaskan tentang relevan, dan sesuai untuk target yang dituju.  Pada dasanya, content adalah bagian yang paling penting dari sebuah penilaian atau evaluasi.   
  3. Readibility, Parameter readibility berhubungan dengan kenyamanan pada saat dibaca dan kemudahan pengakses dalam membaca dan memahami isi situs tersebut.  Readibility sangat berpengaruh dalam penilaian suatu website kemudahan membaca.  Selain itu pada bagian readibility juga dapat meratakan berapa usia pengunjung yang masuk pada website tersebut.  Misalnya rata-rata usia pengunjung situs berada di kisaran 15 tahun.  Selain itu dengan nilai situs tersebut mencapai 7,4 menunjukkan bahwa website tersebut sudah mampu membuat pengunjungnya nyaman dalam hal kemudahan membaca serta memahami bacaan tersebut. 
  4. Speed, Semakin cepat situs itu dalam melakukan loading time pastinya akan semakin baik. Oleh sebab itu, speed sebagai sebuah parameter yang berhubungan dengan kecepatan loading sebuah situs/website. Pengakses cenderung tidak mau menunggu terlalu lama untuk melihat sebuah situs, sehingga cenderung malas dan langsung menutup browser pada saat mereka membuka sebuah situs yang lambat diakses. 
  5. Technology, Dalam hal ini, kompatible dengan berbagai web browser seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape Navigator, Opera, dan sebagainya menjadi poin penting dalam parameter teknologi. Oleh sebab itu, teknologi sebagai sebuah parameter yang berhubungan aplikasi yang digunakan dalam pengembangan website tersebut, misalnya teknologi yang digunakan dalam segi mendesain website dan komposisi desain yang dibangun.  
  6. Credibility 
  7. Critical Thinking 
  8. Copyright
  9.  Citation 
  10. Continuity 
  11. Censorship 
  12. Connectivity
  13. Comparability 
  14. Context


B. Evaluasi Website 

Di era teknologi informasi yang semakin canggih, seseorang dapat melakukan pengevaluasian terhadap website menggunakan mesin pemeringkat (tools) online sebuah website, misalnya Sitescore, Sitebeam, Pagerank, Nibbler, dan lain-lain. Dalam hal ini, setiap mesin pemeringkat telah dilengkapi dengan parameter-parameter penilaian tertentu. Keberhasilan website beserta produknya tergantung pada kemampuan menarik perhatian seseorang untuk menghabiskan waktu menjelajahi website tersebut. Selain elemen desain, respons emosional seseorang juga penting dalam memengaruhi evaluasi dari produk dan desain. Seorang desainer multimedia harus memahami interaksi antara reaksi emosional dan evaluasi kognitif dalam upaya untuk meningkatkan peluang keberhasilan website yang dibuatnya.

1. Evaluasi terhadap Halaman Web (Web Page Evaluation) 

Sebelum melakukan evaluasi web, terlebih dahulu harus melakukan evaluasi terhadap halaman web. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut. 

a. General Appearance.  
Secara umum kita harus melihat tampilan dari website mulai dari desain, tata letak serta kemudahan navigasi. Desain yang bagus bisa dilihat dari kenyamanan pengunjung seperti warna tidak terlalu mencolok, nyaman dilihat, kekontrasan juga perlu diperhatikan, website yang bagus tidak terlalu gelap dan juga tidak terlalu terang. Di samping itu, tata letak atau blok-blok konten juga harus diperhatikan, misalnya informasi penting seharusnya disimpan di atas, menu yang mudah diakses oleh pengunjung dan juga lebar halaman website itu sendiri, web yang bagus sudah memperhitungkan berbagai faktor ukuran resolusi monitor sehingga pengunjung tidak banyak menggunakan scrollbar untuk melihat halaman itu. 

b. Author 
Author berhubungan dengan pengelola situs yang mudah dikenal atau bersifat misterius. Kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang pengelola atau pembuat situs itu menjadi salah satu faktor utama. Beberapa hal yang harus ada antara lain sebagai berikut.  
  1. Contact Information 
  2. Updater 
  3. Forum Moderator  
  4. Chat administrator 
c. Ease of Use 
Kemudahan penggunaan (Ease of Use) semua elemen yang ada dalam website menjadi salah satu faktor kunci dalam mengavaluasi sebuah halaman web. Misalnya penggunaan fitur Search yang mudah, atau sebuah website yang fokus pada sosial contact seperti facebook.com, kemudahan penggunaan semua fasilitas yang ada menjadi kunci kualitas web itu sendiri.

d. Link Validation 
Semua link yang ada harus dapat dikunjungi dengan website, baik link internal dalam sebuah halaman (anchor), link antar-halaman hingga link yang berhubungan dengan website orang lain. Oleh sebab itu, selain kemudahan untuk menavigasi dan kemudahan pembacaan URL, validasi link juga harus diperhatikan. Semua link yang ada harus menghindari beberapa kriteria sebagai berikut.
  1. HTTP errors
  2. Not found
  3. URLs not followed
  4. URLs timed out
  5. Unreachable URL's
e. Browser Compatibility 
Kompabilitas terhadap semua browser sangat menentukan kualitas website. Sebuah website yang dibangun harus bagus ketika diakses di Internet Explorer, Opera, Mozilla Firefox, Safari bahkan Android sekalipun.

f. Stability 
Kestabilan sebuah website menjadi faktor utama juga dalam mengevaluasi sebuah website. Beberapa hal yang mencakup kestabilan sebuah website antara lain sebagai berikut. 
  1. Kestabilan Tayang dan Akses
  2. Keamanan
  3. Kekuatan Server
  4. Model Pemograman

2. Kriteria Self-congruity dan Flow 

Seorang desainer multimedia harus benar-benar memahami elemen terpenting dalam membuat sebuah website yaitu teknik merancang tampilan website yang menarik. Di samping itu, seorang desainer multimedia harus memahami bahwa evaluasi seseorang atas tampilan desain dipengaruhi oleh reaksi afektif seperti self-congruity dan flow. Self-congruity mengacu pada korelasi antara kepribadian seseorang dengan hal apapun yang dirasakan terhadap sebuah produk/jasa bahkan mampu memengaruhi pandangan seseorang ke arah positif untuk menjadi prediktor terhadap citra suatu produk. Self-congruity dianggap sebagai suatu penilaian yang dilakukan seseorang ketika masuk ke dalam suatu website, dengan melakukan eksplorasi terhadap hal-hal yang ditawarkan oleh website tersebut. seseorang cenderung mengevaluasi produk atau layanan secara positif ketika produk atau jasa tersebut memiliki karakteristik yang mirip dengan kepribadiannya.
Sedangkan kriteria Flow bisa diterjemahkan sebagai sensasi holistik sehingga seseorang memiliki pengalaman seakan-akan mereka terlibat dalam project website tersebut. Website yang ideal memiliki karakteristik antara lain tata letak homepage yang jelas, estetika grafis menarik, sistem pencarian serta navigasi yang mudah, kemudahan akses pada halaman utama, kejelasan pada kategorisasi produk, deskripsi produk yang terperinci disertai gambar untuk memudahkan perbandingan serta adanya layanan pelanggan.

3. Metode Evaluasi yang Digunakan 

Beberapa metode evaluasi yang sering digunakan adalah menilai outer model dan inner model. Secara mendasar, outer model dapat dinilai dengan cara melihat pada nilai convergent validity dan composite reliability. Dalam hal ini, sebuah website dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika nilai composite reliability di atas 0,80. Misalnya indikator tingkat validitas yang digunakan dapat diketahui jika loading factor menunjukkan nilai di atas 0,70 tetapi tetap dikatakan valid jika rule of thumbs interpretasi nilai lebih dari 0,55. Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa semua variabel memenuhi nilai convergent validity dan nilai composite reliability yang disyaratkan. Sedangkan inner model (model struktural) identik dengan melihat posisi hubungan antar-konstruk laten dengan melihat hasil estimasi koefisien parameter dan tingkat signifikansinya. Jika nilai T Statistics lebih besar dari nilai T tabel (T Statistics > T tabel), maka hubungan antar-variabel dikatakan signifikan.

4. Menentukan Nilai Rata-Rata Jawaban Responsden 

Prosedur menentukan nilai rata-rata jawaban responden terhadap setiap item pernyataan di setiap variabel dapat dilakukan dengan kriteria penilaian berdasarkan kategori yang disusun pada interval kelas 0.8. Selanjutnya disusun kriteria penilaian rata-rata jawaban responden yang disajikan pada sebuah tabel. Berdasarkan jawaban responden atas pernyataan pada kuesioner evaluasi website yang diberikan, maka diperoleh hasil yang berkaitan dengan berbagai variabel dalam bentuk tanggapan responden sebagai berikut. 
a. Effectiveness
b. Satisfaction
c. Efficiency
d. Usability





Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.3 Menerapkan Prinsip-Prinsip Desain User Interface Pada Multimedia Interaktif Berbasis Halaman Web dan Media Interaktif

3.6 Memahami Style pada Multimedia Interaktif Berbasis Halaman Web dan Media Interaktif

3.11 MEMAHAMI PUBLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF